BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini manajemen perkantoran atau administrasi perkantoran
sudah diajaran dalam dunia pendidikan. Fungsi
administrasi di perkantoran seringkali dianggap sebagai sesuatu yang mudah,
akan otomatis dapat dilakukan oleh semua orang Sehingga seringkali keberadaanya
tidak dikelola dengan perencanaan yang baik. Sehingga sering kali aktivitas
sebuah perusahaan menjadi terhambat terkendala oleh masalah administrasi. Dari
mulai perencanaan dan penjadwalan aktivitas yang tidak sesuai dan tidak tepat
waktu, arsip yang berantakan dan kalasifikasi dokumen tidak konsisten,
penyelesaian pekerjaan yang tidak tepat waktu dan banyak lagi hal-hal buruk
yang bersumber dari pengelolaan administrasi yang tidak optimal. Pada akhirnya
itu semua akan membuat meningkatnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Perusahaan dalam dunia pendidikan adalah sekolah, manajer nya adalah
kepala sekolah dan karyawan nya adalah tenaga pendidik dan kependidikan. Oleh
karena, saat ini ketika persaingan semakin ketat, pandangan yang
menyederhanakan masalah administrasi tidak bisa lagi dianut. Bagian
administrasi di perkantoran memegang peranan yang sama penting dibagian
lainnya. Mereka harus dibekali dengan skill dan kemampuan yang cukup di
bagiannya. Selain itu mereka harus pula mempunyai pandangan yang positif
terhadap pekerjaan dan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerjanya menjadi
terus lebih baik.
Pada makalah ini akan diulas mengenai defines manajemen perkantoran,
prinsip manajemen perkantoran dan manajemen perkantoran dalam dunia pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Manajemen Perkantoran
Sebelum
membahas mengenai definisi manjemen perkantoran, maka kita perlu mengetahui
terlebih dahulu mengenai pengertian manajemen dan pengertian dari perkantoran. Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya para
anggota organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[1]
Senada dengan pendapat tersebut Lawrence A. Aplley mengatakan, manajeen adalah
seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain. Menurut Oey
Liang Lee, manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengarahan dan
pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Menurut
G.R Terry manajemen adalah proses yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan
baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya (management is a distinct
process consisting of planing, organizing, actuating, and controlling,
utilizing in each both science and art, and followed in order to accomplish
predetermined objectives).[2]
Sementara
Luther Gulick menejelaskan manajemen sebagai ilmu, profesi dan kiat. Dikatakan
ilmu, karena manajemen dipandang sebagai bidang ilmu pengetahuan yang secara
sistemastik berusaha memahami mengapa dan bagaiman orang bekerja sama. Disebut
sebagai kiat, karena manajemen mencapai sasaran dengan cara-cara mengatur orang
lain dalam menjalankan tugas. Dan dipandang sebagai profesi, karena manjemen
dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai prestasi manajer, dan para
professional dituntun oleh suatu kode etik.
Menyangkut dengan manajemen, lebih lanjut Murniati
menyatakan bahwa: Manajemen merupakan kegiatan mengatur
berbagai sumber daya, baik manusia maupun material, dalam rangka melakukan
berbagai kegiatan suatu organisasi
untuk mencapai tujuan secara optimal.[3]
Sedang
pengertian perkantoran adalah perkantoran berasal dari kata kantor yang
kemudian mendapat awalan per dan akhiran kan. Kantor berasal dari bahasa
Belanda “kantoor” dan sering dipadankan dengan perkataan “Office” yang berasal
dari bahasa Inggris. Prajudi menjelaskan pengertian kantor yang berarti :
1. Ruang atau kamar, atau ruang tulis
2. Markas, atau ruang (kompleks) di mana
seorang pengusaha beserta stafnya menjalankan aktivitas-aktivitas pokonya.
3. Biro atau tempat keduduksn pimpinsn dsri
suatu administrasi.
4. Instansi, badan, jawatan perusahaan.
Kantor
juga sering diartikan sebagai tempat atau ruangan dan proses kegiatan
penanganan data / informasi. Dalam hubungan ini yang dimaksud dengan penanganan
adalah pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian
atau penyimpanan data/informasi.[4]
Dari
pengertian diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan
manajemen perkantoran adalah adalah tempat atau ruangan untuk menjalankan proses
yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan
pengawasan dalam kegiatan penanganan data/ informasi.
Dewasa
ini manajemen perkantoran sudah diajarkan didunia pendidikan dengan berbagai
macam pelatihan khususnya pada bagian ketatausahaan. Karena ketatausahaan
merupakan bagian yang menangani langsung mengenai data dan informasi sekolah.
Jika dalam dunia perkantoran data / informasi yang ditangani atau di kelola
mengenai data/informasi perusahaan, maka dalam dunia pendidikan data/informasi
yang ditangani adalah mengenai data sekolah.
Sebagai
contoh, sebuah perusahaan Travel Haji dan Umroh, data yang ditangani dan
dikelola adalah kelengkapan adminidtrasi calon jamaah yang akan berangkat haji
atau umroh seperti Ktp, Kartu Keluarga dan juga Akta Kelahiran. Data-data ini
nantinya akan digunakan untuk pembuatan paspor, visa dan juga arsip perusahaan.
Dalam dunia pendidikan, data yang dikelola seperti surat dinas sekolah dan agenda, buku
ekspedisi, buku catatan rapat sekolah, dll.
B.
Prinsip Manajemen Perkantoran
Komarudin
mengemukakan Sembilan prinsip manajemen perkantoran sebagai berikut:
1. Manajer kantor itu adalah seorang
eksekutif yang harus membuat rencana, menyusun organisasi, dan melakukan
pengawasan terhadap sebagian besar pekerjaan kantor yang harus dilaksanakan,
serta mimimpin para pegawai dalam melaksanakan tugas mereka.
2. Tata ruang kantor harus direncanakan
dengan ilmiah untuk menghindari dari gerakan yang tidak perlu (mubazir).
3. Mesin-mesin dan
perlengkapan-perlengkapan otomatis hendaknya dipergunakan apabila hasilnya
ekonomis.
4. Kajian gerakan dan waktu (time and
motion study) penyederhanaan kerja dan pengukuran kerja hendaknya diterapkan
dalam pekerjaan kantor.
5. System dan prosedur harus dengan terus
menerus diupayakan agar menjadi lebih efisien dan mengurangi biaya.
6. System manajemen arsip/warkat yang
diperbaiki harus dikembangkan sesuai dengan pengawasan formulir.
7. Hubungan kepegawaian yang lebih ilmiah
harus dikembangkan melalui analisis pekerjaan program Diklat dan nasihat
kepegawaian.
8. Standar kualitas dan kuantitas pekerjaan
kantor harus digunakan dan dikembangkan.
9. Kesadaran kerja, bersama dengan konsep
dasar manajemen ilmiah dalam pekerjaan kantor hendaknya dikembangan baik pada
jiwa penyedia maupun pada sikap pegawai.
Dari
Sembilan prinsip manajemen perkantoran yang telah diuraikan diatas, jika
dianalisa dalam dunia pendidikan, maka keseluruhan prinsip adalah berkaitan
dengan tugas kepala sekolah sebagai seorang manajer yaitu membuat rencana,
menyusun organisasi, dan melakukan pengawasan terhadap sebagian besar pekerjaan
kantor yang harus dilaksanakan, serta mimimpin para pegawai dalam melaksanakan
tugas mereka. Atmodiwirio menyatakan bahwa:
“kepala sekolah adalah seorang guru (jabatan fungsional) yang diangkat untuk
menduduki jabatan struktural (kepala Sekolah). Ia adalah pejabat yang
ditugaskan untuk mengelola sekolah”.[5]
Sama
dengan manajer pada umumnya, setiap majer pendidikan memiliki fungsi umum yang
sangat penting dalam institusi. Manajer pendikan diharapkan oleh institusi
untuk mengarahkan kegiatan, menghasilkan keputusan, dan mengalokasikan sumber
daya (manusia, keuangan, metode dan media, fasilitas dan peralatan, mesin,
waktu pemasaran, informasi dan teknologinya) dalam usaha-usaha mencapai tujuan
pendidikan. Selain itu, manajer pendidikan juga dipandang sebagai pemicu
perubahan (change driver), koordinasi, dan control dalam institusi.
Menurut
Stoner & Freeman (2000), peranan manajer itu muncul karena adanya pemberian
otorita formal berupa surat keputtusan, sekaligus dengan status atau
kedudukannya. Guna melaksanakan otoritas formal dan status tersebut, setiap
manajer pendidikan minimal menyandang tiga fungsi atau peranan, yaitu fungsi
interpersonal, informasional, dan pengambilan keputusan.[6]
Dalam
dunia pendidikan, menurut penulis sekolah dianalogikan seperti sebuah
perusahaan, kepala sekolah sebagai manajer, pendidik dan tenaga kependidikan
sebagai karyawan. Sehingga manajemen perkantoran dalam pengimplementasian di
dunia pendidikan merupakan sebuah ketata laksanaan sekolah atau ketatausahaan.
C.
Manajemen Perkantoran Dalam Dunia Pendidikan
Seperti
pada pembahasan sebelumnya bahwa, ewasa ini manajemen perkantoran sudah
diajarkan didunia pendidikan dengan berbagai macam pelatihan, khususnya pada
bagian ketatausahaan. Karena ketatausahaan merupakan bagian yang menangani
langsung mengenai data dan informasi sekolah. Jika dalam dunia perkantoran data
/ informasi yang ditangani atau di kelola mengenai data/informasi perusahaan,
maka dalam dunia pendidikan data/informasi yang ditangani adalah mengenai data
sekolah, seperti surat dinas sekolah dan agenda, buku ekspedisi, buku catatan
rapat sekolah, dll.
1.
Surat Dinas Sekolah Dan Buku Agenda
Semua
surat menyurat yang dilakukan dalam rangka kepentingan kehidupan dan realisasi
program sekolah dapat kita sebut surat dinas. Baik surat masuk maupun keluar
harus diinventarisasi dan didokumentasikan (dicatat) disertai arsip-arsipnya.
Pencatatan
surat-surat biasa menggunakan buku agenda yang perlu dibedakan antara agenda
surat masuk dan surat keluar. Hal-hal yang perlu dicatat dalam agenda surat
masuk ialah :
a. Nomor urut surat,
b. Tanggal diterima,
c. Tanggal dan nomor surat yang diterima,
d. Pihak pengirim/instansi,
e. Pokok isi surat,
f. Keterangan
Dalam agenda surat keluar yang
perlu dicatat ialah:
a. Nomor urut surat keluar
b. Tanggal diterima
c. Alamat surat/kepada siapa
d. Pokok isi surat
e. Keterangan
Surat dinas perlu disimpan dengan
baik (diarsipkan), cara penyimpanan dapat menggunakan map-map tertentu yang
dibedakan atas pokok persoalannya, misalnya: map surat kepegawaian, map surat
perlengkapan, map surat hubungan dengan masyarakat, dll.[7]
Di dalam dunia perkantoran surat
dinas ini penting untuk disimpan. Atau di arsipkan. Hal ini dapat di lihat dari
map-map besar berwarna hitam yang tersusun di atas lemari dengan kategori nya
masingmasing. Hal ini dilakukan karena biosa aja suatu saat surat dinas ini
akan diperlukan kemmbali baik sebagai bukti atau sebagai konfirmasi atau pun
sebagai informasi kembali.
2.
Buku Ekspedisi
Guna
buku ekspidisi ialah untuk pembuktian bahwa suatu surat yang dikirimkan sudah
sampai kepada alamatnya atau orang (petugas) yang diserahi tanggung jawab. Yang
perlu dicatat dalam buku ekspidisi adalah:
a. Nomor surat
b. Alamat yang dituju
c. Tanggal penerimaan
d. Tanda tangan dan nama terang penerima
Contoh Format Buku Ekspedisi
Nomor Urut
|
Alamat Surat
|
Tanggal &
No Surat
|
Tanggal Terima
|
Tanda Tangan
Nama Terang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Buku ekkspidisi dibutuhkan agar
tidak terjadi kesalahan dalam pengiriman. Jika tejadi kesalahan maka tidak
susuah untuk mengambil kembali ataupun mengirim ulang.
3.
Buku Catatan Rapat Sekolah (Notulen)
Rapat
sekolah yang biasa disebut rapat dewan guru atau rapat guru perlu dicatat baik
prosesnya maupun hasil atau keputusan yang diambil. Keputusan rapat adalah
landasan berpihak dalam melaksanakan segala sesuatu disekolah itu.
Menurut
sifatnya rapat itu mungkin bersifat rutin dan mungkin incidental. Pencatatan
proses dan keputusan rapat menggunakan sebuah buku yang disebut buku notulen
(buku catatan rapat).
Didalam
dunia perkantoran biasa nya yang menuliskan hasil rapat di sebut dengan
sekretaris. Tetapi dalam rapat sekolah, sekertaris ini di sebut sebagai notulis
yaitu orang yang menulis hasil rapat di dalam buku catatan rapat sekolah
(notulen).
Buku
notulen ini berfungsi untuk melakukan review dari hasil rapat, baik mengenai
program yang akan dilaksungkan maupun program untuk di evaluasi. Buku ini juga
bisa menjadi bukti informasi untuk disampaikan kepada manajer di sekolah (kepala sekolah) jika
tidak dapat hadir dalam rapat.
Contoh format buku Notulen
|
4.
Buku Pengumuman
Buku
pengumuman ini dimaksudkan untuk media penyampaian informasi (pemberitahuan)
yang terutama ditunjukkan kepada para guru. Tentu saja informasi ini datangnya
dari kepala sekolah. Adapun isi pengumuman bermacam-macam yang pada pokoknya
selalu menyangkut masalah pembinaan sekolah.
5. Kegiatan Manajemen Yang Di Dindingkan
Yang
dimaksud dengan kegiatan ini adalah kegiatan pencatatan/pendataan yang kemudian
hasil pencatatan terebut dipasang atau ditempel pada dinding baik dinding kelas
maupun dinding kantor guru atau kantor tata usaha sekolah. Kegiatan ini dikenal
dengan manajemen didindingkan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan informasi
kepada siapapun yang melihat ketika masuk kedalam ruangan. Pencatatan yang
ditempel didin ini merupakan benda fisik yang sengaja dirancang atau bisa
disamakan dengan infrastruktur.
Hakkun Elmunsyah Infrastruktur adalah aset fisik yang dirancang dalam suatu sistem untuk menyediakan pelayanan publik yang penting, seperti sebagai akses informasi dalam pendidikan. (Infrastructure
is physical assets which are designed in a system to provide crucial public
service, such as infrastructure of information access in education).[8]
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
-
Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya para
anggota organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
-
Kantor
juga adalah tempat atau ruangan dan proses kegiatan penanganan data /
informasi.
-
Manajemen
perkantoran adalah adalah tempat atau ruangan untuk menjalankan proses yang
terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan
pengawasan dalam kegiatan penanganan data/ informasi.
-
Ada
Sembilan prinsip dalam manajemen perkantoran.
-
Jika
dalam dunia perkantoran data / informasi yang dtangani atau di kelola mengenai
data/informasi perusahaan, maka dalam dunia pendidikan data/informasi yang ditangani
adalah mengenai data sekolah, seperti surat dinas sekolah dan agenda, buku
ekspedisi, buku catatan rapat sekolah, dll.
B.
Saran
Seorang
manajer baik manajer dalam sebuah perusahaan maupun manajer sekolah harus
mempunyai pengetahuan yang luas mengenai manjemen perkantoran agar dapat
mengelola sekolah atau pun perusahaan mereka dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Elmunsyah,
Hakkun, Acta Didactica Napocencia, Volume
5 Nomer 2, 2012.
Hartani, Manajemen
Pendidikan, (Yogyakarta: Laksbang Pressindo, 2011).
Jahari,
Jaja dan Amirulloh Syarbini, Manajemen
Madrasah Teori , Strategi, dan Implementasi, (Bandung:Alfabeta, 2013).
Murniati, Manajemen
Stratejik Peran Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan (Bandung: Citapustaka
Media Perintis,2008).
R. Terry, George dan Leslie W. Rue, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2009).
Samusu,
Manejemen Perkantoran Pengertian Dan
Prinsip Perkantoran, (Kendari, 2012).
Soebagio.Atmodiwirio.
Manajemen Pendidikan Indonesia. (Jakarta: Ardanizya Jaya, 2005).
Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah,
(Jakarta: Rieneka Cipta, 2010).
[1]Jaja Jahari dan
Amirulloh Syarbini, Manajemen Madrasah
Teori , Strategi, dan Implementasi, (Bandung:Alfabeta, 2013),h. 3.
[2]George
R. Terry dan Leslie W. Rue, Dasar-dasar
Manajemen, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009),h.1.
[3]Murniati, Manajemen Stratejik Peran Kepala Sekolah
dalam Pemberdayaan (Bandung: Citapustaka Media Perintis,2008), h. 71.
[4]Samusu, Manejemen Perkantoran Pengertian Dan Prinsip
Perkantoran, (Kendari, 2012), h. 4.
[5]Soebagio.Atmodiwirio. Manajemen Pendidikan Indonesia. (Jakarta:
Ardanizya Jaya, 2005), h. 161.
[6]Hartani, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta:
Laksbang Pressindo, 2011), h. 16.
[7]Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah,
(Jakarta: Rieneka Cipta, 2010), h. 104-105.
[8]
Hakkun Elmunsyah, Acta Didactica Napocencia, Volume 5 Nomer 2, 2012 h.
41
Mw makalah lebih banyak? Kunjungi MYUINMYADVENTURE.BLOGSPOT
BalasHapus